en-USid-ID

Text/HTML

CSR

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan kami berkomitmen untuk terus menerus bertindak sesuai etika dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup pegawai dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.

Hal ini diwujudkan dengan melaksanakan berbagai program yang diarahkan guna mencapai kondisi dan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih baik.

Pelaksanaan kegiatannya meliputi hubungan masyarakat, pelayanan kepada masyarakat,dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam merancang dan melaksanakan program–program CSR, kerangka kerja antara lain mengacu pada 6 pilar pemberdayaan dan ISO 26000 (standarisasi CSR), yaitu:

1. Ekonomi
Berangkat dari data potensi desa yang didapatkan dari hasil pemetaan sosial, TIA mulai menjalankan program Pemberdayaan Masyarakat di desa lingkar tambang. Berbagai program direncanakan, daiterapkan dan dievaluasi dengan melibatkan masyarakat dan juga Pemerintah Daerah setempat. Hal ini dilakukan agar tujuan utama dari pemberdayaan masyarakat tambang yaitu Kemandirian Pasca Tambang dapat terwujud.
Pemberdayaan di bidang Ekonomi tidak berbentuk program-program jangka pendek, melainkan program yang berkelanjutan serta dapat mendukung kegiatan operasional pertambangan. Salah satu contoh yang telah dan terus berjalan di desa binaan adalah Peternakan Sapi Terpadu. Keuntungan tidak hanya sekedar hasil ternak, melainkan kotoran ternak pun dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik yang digunakan dalam program reklamasi tambang. Ini juga mendukung program pemerintah mengurangi dan menghilangkan ternak liar.

2. Infrastruktur
Di bidang Infrastruktur, berbagai program pembangunan desa dilakukan perusahaan dengan melibatkan perusahaan lain, pemerintah setempat dan juga masyarakat. Langkah ini sangat mendukung percepatan dari prgram yang dijalankan. Program utama adalah upaya pemenuhan akan sarana prasarana dasar seperti perbaikan jalan desa, pembangunan fasilitas sanitasi yang layak dan akses air bersih, dan masih banyak lainnya.

3. Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang Sosial mencakup kegiatan perayaan hari besar keagamaan, peringatan hari besar nasional, tanggap darurat bencana, kegiatan kepemudaan dan masih banyak lagi lainnya. Program sosial ada juga yang bersifat insidentil dan ada yang terencana dengan baik. Semua dilakukan dengan melibatkan msyarakat sekitar.

4. Pendidikan
Bidang Pendidikan menjadi fokus utama dari berbagai program yang dijalankan. Salah satu program unggulan di bidang Pendidikan adalah program pendampingan sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 1 Sungai Loban dan SMA Negeri 1 Sungai Loban. Adiwiyata adalah penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diberikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia yang dinilai berbudaya lingkungan. Bentuk program meliputi pelatihan pembuatan lubang resapan biopori, seminar dan bimbingan teknis “Manajemen Pengelolaan Sampah”, pembangunan bank sampah “SMANSEILO” yang dikelola oleh siswa SMA N 1 Sungai Loban, pembangunan bak tampungan air wudhu untuk penyiraman taman di SMP N 1 Sungai Loban. Berkat hasil pendampingan, baik SMP Negeri 1 Sungai Loban dan SMA Negeri 1 Sungai Loban mampu mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat nasional. Kegiatan-kegiatan lain dalam bidang Pendidikan antara lain lomba Cerdas Cermat Tingkat SD, bantuan Beasiswa Pendidikan dan yang rutin dilaksanakan oleh PT Tunas Inti Abadi adalah penerimaan siswa magang dari jenjang sekolah menengah dan perguruan tinggi di lingkup Kabupaten Tanah Bumbu dan Provinsi Kalimantan Selatan.

5. Kesehatan
TIA memiliki komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kesehatan. Berbagai program dijalankan TIA agar masyarakat dan juga karyawan dapat menjadi lebih baik dan sehat. Salah satu contoh program adalah upaya pencegahan dan penyebarluasan HIV AIDS di Kabupaten Tanah Bumbu. Sejak 2014, TIA telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Tanah Bumbu melakukan sosialisasi gaya hidup sehat dan pelaksanaan tes sukarela beserta konseling (Voluntary Counselling and Testing/VCT).
VCT adalah pintu masuk untuk membantu seseorang yang beresiko ataupun tidak beresiko terkena HIV untuk mendapat akses semua layanan baik informasi, edukasi, terapi, atau dukungan psikososial. VCT dilakukan dengan melibatkan karyawan, perusahaan kontraktor dan desa-desa lingkar tambang seperti Desa Trimartani, Desa Sebamban Baru, Desa Sebamban Lama dan di Kecamatan Sungai Loban.
Selain kegiatan VCT, kegiatan lain di bidang Kesehatan antara lain pengobatan gratis untuk masyarakat dan yang rutin dilakukan oleh PT TIA adalah kegiatan pengasapan (fogging) dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue dan kegiatan donor darah.

6. Lingkungan
Dalam melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan, TIA juga turut melibatkan masyarakat. Program-program yang dijalankan TIA tidak terfokus pada pemenuhan kewajiban semata. Hal ini terbukti dari berbagai program yang dijalankan seperti penghijauan dan penanaman di lingkungan masyarakat dan juga Kabupaten serta provinsi, penyuluhan pengelolaan lingkungan, dan masih banyak lagi lainnya.
TIA juga sedang menjalankan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan pesisir, transplantasi terumbu karang di 3 lokasi gugus karang yang telah dilakukan kegiatan transplantasi yaitu Bajangan Sebamban, Bajangan Atak dan Batu Anjir, serta konservasi satwa langka.
Kegiatan lain dibidang lingkungan yang rutin dilaksanakan adalah partisipasi aktif dalam program pemerintah setiap tahun yaitu event Hari Menaman Pohon Indonesian (HMPI) yang dilaksanakan mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi sampai dengan tingkat Nasional.
Sebagai bagian dari evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap program-program pemberdayaan yang telah dilakukan oleh perusahaan, TIA bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kependudukan Fakultas Universitas Lambung Mangkurat untuk melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Terdapat 15 variabel atau atribut yang digunakan untuk mengukut IKM ini, antara lain:
1. Prosedur pelayanan;
2. Kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat;
3. Tanggung jawab pembinaan masyarakat;
4. Keadilan pelayanan;
5. Kepastian jadwal pelayanan;
6. Kesesuaian kuantitas bantuan;
7. Kesesuaian kualitas bantuan;
8. Kecepatan pelayanan;
9. Keberlanjutan program;
10. Kepuasan terhadap manfaat;
11. Penentuan sasaran penerima bantuan;
12. Keterbukaan perusahaan dengan masyarakat terhadap program CSR;
13. Kedislipinan petugas pembina;
14. Kemampuan petugas pembina; dan
15. Keterlibatan masyarakat dalam menyusun/usul rencana kegiatan CSR.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) rata-rata terhadap pelaksanaan program CSR sebesar 0,70 atau dengan kata lain bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan program CSR PT Tunas Inti Abadi mencapai 70% dan masuk dalam kategori "Puas‟.
Hasil penelitian ini akan menjadi data awal karena akan dikaji kembali secara berkala oleh perusahaan, ini penting dilakukan mengingat tingkat kepuasan masyarakat bersifat dinamis dan mudah berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi saat itu. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu mempertimbangkan variabel-variabel terkait kepuasan masyarakat dalam membuat perencanaan program pemberdayaan.

MIFABottomIndo